Minggu, 09 Januari 2011

Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Di Butuhkan Saat Ini

Karena globalisasi sudah merupakan norma yang dianut dunia internasional, penyiapan sumberdaya manusia kini menjadi lebih penting lagi. Semua negara yang ingin bergaul secara internasional harus membuka pintunya lebar-lebar. Tidak boleh ada hambatan, tarif, atau persyaratan lain. Sumberdaya manusia Indonesia harus bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain, baik dari kawasan sekitar Indonesia, maupun dari seluruh dunia. Persaingan ini tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Sejauh ini telah ditetapkan tahun 2003 untuk keterbukaan pada tingkat Asean, tahun 2013 untuk seluruh Asia Pasifik, dan 2020 untuk keterbukaan total.
Pemerintah selama ini telah berupaya mendorong peningkatan sumberdaya manusia di bidang pengembangan mineral dengan menetapkan berbagai kebijakan. Diantaranya adalah kewajiban bagi para kontraktor asing untuk melakukan proses Indonesiasi, yaitu secara berencana dan bertahap tenaga kerja di perusahaan tersebut diserahkan kepada bangsa Indonesia. Cakupan jenis pekerjaannya mulai dari yang paling bawah sampai jabatan puncak. Hal ini sudah banyak dilaksanakan pada beberapa perusahaan.
Pemerintah juga menetapkan program yang terencana untuk mendidik orang di bidang keahlian tertentu. Setiap ahli yang didatangkan dari luar negeri diwajibkan menyetor sejumlah uang yang disebut Iuran Wajib Pendidikan dan Latihan (IWPL). Dana yang dikumpulkan dari IWPL ini kemudian dipakai untuk penyelenggaraan berbagai kursus atau peningkatan keahlian, termasuk keahlian formal yang harus dipelajari di perguruan tinggi. Karena itulah dana tersebut sebagian disalurkan ke perguruan tinggi yang ada kaitannya dengan pengembangan sumberdaya mineral. Bila tenaga di bidang keahlian tersebut sudah cukup tersedia di dalam negeri, tidak diperkenankan lagi mendatangkannya dari luar negeri.
Posisi yang sulit untuk dipenuhi oleh tenaga Indonesia adalah posisi manajer, karena pendidikan untuk kedudukan tersebut tidak dapat dilaksanakan di dalam ruangan kelas. Perusahaan terkadang menetapkan persyaratan yang sulit dipenuhi, misalnya harus pernah bekerja di luar negeri pada perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.
Dari semua paparan tersebut diatas, jelas terlihat peranan signifikan kualitas berbagai keahlian sumberdaya manusia terhadap keberhasilan pengembangan sumberdaya mineral. Agar peluang keberhasilan tersebut semakin membesar, maka program peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia dibidang tersebut masih harus terus dilaksanakan. Terlebih dengan datangnya era globalisasi, tantangan tersebut bertambah menjadi permasalahan tersendiri yakni bagaimana agar tenaga kerja Indonesia tidak tersisihkan oleh tenaga kerja dari bangsa lain.
Sumberdaya mineral terutama minyak dan gas bumi, sebagai sumber energi yang sangat dibutuhkan dunia, memiliki peranan menentukan baik dalam menopang pembangunan maupun dalam hubungan antar bangsa. Semua negara yang perekonomiannya semakin maju dan terus membangun tentu mengalami kenaikan kebutuhan energi terutama untuk keperluan industri – industrinya. Karena itu kemampuan mengelola sumberdaya mineral harus selalu diperbaharui untuk dapat mengimbangi tuntutan kebutuhan tersebut. Selain itu, kemampuan mengelola dan menguasai sumber – sumber energi tersebut membuat posisi suatu negara menjadi lebih strategis dalam konteks geopolitik.
Sudah menjadi pendapat umum bahwa negara yang mampu memanajemen sumberdaya mineral terutama sumber energi dengan baik, akan memiliki pengaruh lebih besar terhadap negara lain, baik secara ekonomi maupun politik. Bahkan terhadap negara – negara yang memiliki sumber energi itu sendiri. Karena dengan keunggulan manajemen tersebut, selain mendapatkan posisi ekonomi yang lebih kuat, juga diperoleh kontrol terhadap peranan sumber energi dalam percaturan politik dunia. Ketegangan yang tak henti – hentinya di Timur Tengah sebagai pemilik cadangan minyak bumi terbesar dunia sudah membuktikan dengan nyata argumen tersebut.
Kemampuan memanajemen sumberdaya mineral penting dikuasai oleh aparatur Pemerintah sendiri sebagai landasan dalam mengatur strategi dan menetapkan kebijakan Pemerintah. Sangatlah ironis ketika sebagai salah satu negara penghasil sumberdaya mineral termasuk energi, Indonesia malah ikut mengalami krisis energi. Ditambah lagi status sebagai produsen bahan mentah dalam pasar dunia, membuat Indonesia berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Fenomena tersebut tak bisa dilepaskan dari kekeliruan dalam pengelolaan sumberdaya energi sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan manajemen sumberdaya mineral yang dimiliki Pemerintah.
Dibidang ketenagakerjaan, Pemerintah juga perlu memposisikan diri dengan tepat untuk menghadapi tantangan yang cepat berubah. Persaingan di bidang ketenagakerjaan akibat globalisasi perlu dihadapi dengan mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkompetensi. Kekhawatiran saat ini adalah belum siapnya sumberdaya manusia Indonesia dalam menghadapi tantangan era tersebut. Hal ini tercermin dari banyaknya tenaga kerja asing yang masih digunakan. Kondisi tersebut merupakan akibat dari kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang masih dianggap belum memadai.
Ditinjau dari permasalahan geopolitik, kepemilikan sumberdaya mineral harus diimbangi dengan kemampuan pengelolaan, agar kepemilikan tersebut dapat dijadikan sebuah keunggulan. Kemampuan pengelolaan menjadi sangat penting, karena dengan kemampuan itu dapat dilakukan berbagai strategi untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan negara. Terlebih jika mengingat peranan strategis sumberdaya mineral bagi dunia serta pengaruhnya dalam hubungan internasional.
Peran manusia sebagai penghasil dan pengelola iptek menjadi faktor yang sangat menentukan tingkat keberhasilan pengembangan sumberdaya mineral, selain faktor modal keuangan. Hal ini karena pengetahuan dan teknologi sangat dibutuhkan dalam pengembangan sumberdaya mineral.
Meskipun telah ada upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dibidang ini, namun masih banyak ketertinggalan yang masih harus dibenahi. Selain dalam permasalahan teknis, terutama dalam kemampuan manajerial. Kemampuan memanajemen sumberdaya mineral penting dikuasai oleh aparatur Pemerintah sebagai landasan dalam mengatur strategi dan menetapkan kebijakan Pemerintah. Kekurangan ini nampak ketika sebagai salah satu negara penghasil sumberdaya energi, Indonesia malah ikut mengalami krisis energi. Ditambah lagi status sebagai produsen bahan mentah dalam pasar dunia, membuat Indonesia berada pada posisi yang kurang menguntungkan.
Munculnya persaingan di bidang ketenagakerjaan sebagai akibat globalisasi perlu dihadapi dengan mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkompetensi. Kekhawatiran saat ini adalah belum siapnya sumberdaya manusia Indonesia dalam menghadapi tantangan era tersebut. Maka dari itu pemerintah harus lebih giat lagi memberikan program-program pembelajaran bagi para peekerja Indonesia agar dapat bersaing dengan para pekerja asing di seluruh dunia.

SUMBER REFERENSI :
- Stoner, A. James, Manajemen, Erlangga, Jakarta : 1992.
- Stephen P. Robbins & Mary Coulter, Manajemen, P.T.Prehallindo, Jakarta : 1999.
- T. Hani, Handoko, Manajemen, Erlangga, Jakarta : 1992.
- www.wikipedia.org
- www.ilmumanajemen.com

MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

pentingnya motivasi

motivasi sangatlah penting karena motivasi berguna untuk menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia atau keinginan manusia itu, sehingga mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

pandangan motivasi dalam organisasi


pandangan tentang motivasi dalam organisasi

1.Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic Winslow taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan system pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar memberikan produktivitas yang tinggi.

2. Model Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menentukan bahwa kontrak-kontrak soisal karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan social dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.

3. Model Sumber Daya Manusia
McGregor Maslow. Argyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusaiwi bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.

teori motivasi


1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
- faali (fisiologis)
- Keamanan, keselamatan dan perlindungan
- Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
- Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
- Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.

2. Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.

3. Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
- prestasi (achievement)
- Pengakuan (recognition)
- Tanggung Jawab (responsibility)
- Kemajuan (advancement)
- Pkerjaan itu sendiri ( the work itself)
- Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)

4. Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
- prestasi (achievement)
- Kekuasaan (power)
- Afiliasi (pertalian)

5. Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.

6. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi

7. Reinforcement theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.
Berbagai pandangan tentang motivasi dalam organisasi

Ada pula teori-teori yang lain:
1. Teori Petunjuk ( prescriptive Theories ) yaitu bagaimana cara memotivasi para karyawan yang didasarkan atas pengalaman coba-coba.

2. Teori isi ( Content theories ) menanyakan apa penyebab prilaku, macam teoriini yaitu 1) hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow, 2) Teori higienis Frederick Herxberg dan 3) Teori prestasi David McCleland.

3. Teori Proses ( Process Theories ) menjelaskan bagaimana prilaku dimulai dan dilaksanakan termasuk dalam hal ini. 1) teori pengharapan, 2) teori pembentukan perilaku, 3) teori porter lawler, 4) teori Keadilan

sumber: http://www.anneahira.com/motivasi/motivasi-organisasi.html
http://alumnifatek.forumotion.com/t595-teori-motivasi
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-pengarahan.html

management sumber daya alam

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu :

1. Tujuan Organisasional

Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.

2. Tujuan Fungsional

Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.

3. Tujuan Sosial

Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.

4. Tujuan Personal

Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.

PROSES PENYUSUNAN PERSONALIA

Langkah2 Proses Penyusunan Personalia:
1. Perencanaan SDM, yang dirancang untuk pemenuhan kebutuhan personalia orang

2. Penarikan, yang berhubungan dengan pengadaan calon-calon personalia segaris dengan rencana sumber daya manusia

3. Seleksi, mencakup penilaian dan pemilihan diantara calon-calon personalia

4. Pengenalan dan orientasi, yang dirancang untuk membantu individu-individu yang terpilih menyesuaikan diri dengan lancar

5. Latihan dan pengembangan untuk meningkatkan kemampuan perseorangan dan
kelompok untuk mendorong efektivitas orang

6. Penilaian Pelaksanaan kerja dilakukan dengan membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi posisi tersebut

7. Pemberian balas jasa dan penghargaan disediakan bagi karyawan-karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan
di waktu yang akan datang

8. Perencanaan dan pengembangan karier mencakup transfer (promosi atau demosi),
penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian atau pensiun
sumber: (mohamadkemaludin.wordpress.com/.../penyusunan-personalia/)



SUMBER dan PENAWARAN PERSONALIA

Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efesien dari luar organisasi
Ada tiga sumber penawaran intern, yaitu :

1. Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan memberi latihan.

2. Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.

3. Pengangkatan (promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.

Sumber ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.


KOMPENSASI

Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.

Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada organisasi / perusahaan sebagai berikut di bawah ini :
a. Mendapatkan karyawan berkualitas baik
b. Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang
c. Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada
d. Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya
e. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor

Macam-Macam / Jenis-Jenis Kompensasi Yang Diberikan Pada Karyawan :

1. Imbalan Ektrinsik
a. Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya :
- gaji
- upah
- honor
- bonus
- komisi
- insentif
- upah, dll

b. Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap contohnya seperti :
- uang cuti
- uang makan
- uang transportasi / antar jemput
- asuransi
- jamsostek / jaminan sosial tenaga kerja
- uang pensiun
- rekreasi
- beasiswa melanjutkan kuliah, dsb

2. Imbalan Intrinsik

Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik, dan lain-lain.

Tujuan administrasi kompensasi :
1. Memperoleh personalia yang qualified
2. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang
3. Menjamin keadilan
4. Menghargai perilaku yang diinginkan
5. Mengendalikan biaya
6. Memenuhi peraturan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi :
1. Suplai dan permintaan tenaga kerja
2. Serikat karyawan
3. Produktivitas
4. Kesediaan untuk membayar
5. Kemampuan untuk membayar
6. Kebijaksanaan pengupahan dan penggajian
7. Kendala-kendala pemerintah

sumber: http://organisasi.org/pengertian-kompensasi-jenis-macam-kompensasi-sdm-upah-gaji-insentif-tunjangan-dsb dan google.com dan wikipedia.org