Kamis, 30 September 2010

tanggung jawab sosial manager

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SEBAGAI KEWAJIBAN
Tidak ada pilihan bagi dunia usaha saat ini, menjalankan tanggung jawab sosialnya atau ditutup secara paksa oleh masyarakat.  Cara-cara lama dengan pendekatan kekuasaan meredam suara-suara dari masyarakat atau kelompok kepentingan lain dengan represi bukanlah langkah yang tepat untuk masa ini.  Kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan masih banyak dunia usaha yang memilih untuk “bermitra” dengan pihak keamanan dibandingkan membangun hubungan yang sungguh-sungguh dan harmonis dengan masyarakat. Hubungan harmonis yang semu itu kemudian benar-benar merepotkan perusahaan ketika masyarakat luas tidak lagi bisa  ditakut-takuti dengan moncong senjata.
Kenyataan pahit yang dihadapi dunia usaha yang tidak peduli disusul dengan  tumbangnya regim Orde Baru dan menguatnya atmosfer keterbukaan, seharusnya menjadi perhatian semua pihak khususnya dunia usaha.  Masyarakat saat ini menjadi semakin berani berhadapan dengan dunia usaha yang operasinya mempengaruhi kehidupan mereka (tidak memberikan dampak positif yang langsung bisa dirasakan).
Tidak ada pilihan, tanggungjawab social harus dipertajam dunia usaha. Membangun strategi baru dalam upaya berinteraksi dengan masyarakat harus dilakukan dengan mempertegas komitmen dan menyusun program-program yang berbasis local dalam rangka melakukan proses pemberdayaan masyarakat. Semua ini adalah konsekuensi dari lingkungan sosial baru yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia, karena tidak ada lagi yang bisa dikategorikan sebagai isu lokal.
Kepada dunia usaha disarankan untuk memperoleh dua bentuk perijinan agar dapat beroperasi dengan baik dan lancar, yaitu izin legal dari pemerintah dan izin sosial dari masyarakat.  Berkaitan dengan hal tersebut, pertanyaan penting yang harus dijawab oleh setiap dunia usaha adalah bagaimana menjalankan usaha tanpa merusak lingkungan, berusaha dengan tetap meningkatkan kemampuan membangun masyarakat lokal dan menyusun strategi agar keuntungan terdistribusi dengan baik di antara para pemangku usaha dan stakeholder sambil meningkatkan snowbolling effect dampat dari kehadiran dunia usaha.
Belum duduknya pemahaman tentang corporate social responsibility, menurut  Laboratorium Sosiologi UI sangat berbahaya karena menimbulkan kondisi di mana dunia usaha beroperasi sebagai quasi-state atau setengah-negara.  Dampak beroperasinya dunia usaha sebagai setengah-negara, di antaranya adalah: Pertama, dapat membuat tanggung jawab perusahaan menjadi lebih berat dari yang sesungguhnya harus dilakukan.  Perusahaan bukanlah entitas negara yang memiliki tujuan melakukan redistribusi kekayaan melalui pajak, melainkan entitas bisnis yang mencari keuntungan dengan dibatasi oleh tanggung jawab sosial dan lingkungan.  Apabila pengembangan masyarakat tidak didefinisikan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, maka tuntutan untuk memberikan lebih dari yang seharusnya akan terjadi. Kedua, pemerintah dihadapkan pada moral hazard di mana tanggung jawab yang seharusnya diemban, kemudian dilemparkan kepada perusahaan begitu saja sehingga menimbulkan sinergi negatif di tingkat operasional lapangan.
Banyak kasus terjadi pemerintah memindahkan beban pembangunan kepada pihak dunia usaha, setelah proyek tersebut selesai pemerintah mengklaim bahwa proyek itu dilakukan pemerintah. Kondisi ini tentunya memunculkan pendanaan ganda yang akan merugikan Negara.
Berangkat dari pemikiran diatas, definisi yang jelas tentang tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) harus dipatok dalam sebuah payung hukum. Payung hukum ini juga diharapkan mampu menjelaskan posisi dunia usaha sebagai bagian dari masyarakat yang seharusnya dilindungi oleh pemerintah dalam rangka mencari keuntungan dan tidak melupakan fungsi social dan lingkungannya. Payung hukum yang bisa saja berupa Perda disisi lain juga mempunyai nilai penting untuk memberikan porsi adil bagi setiap dunia usaha, sehingga tidak ditumpukan tanggungjawab social pada satu perusahaan disisi lain ada dunia usaha yang tidak peduli tetapi bisa berlindung dan tetap aman sambil terus menutup diri dan membangun tembok tinggi.
sumber : kompas.com

Sabtu, 25 September 2010

LINGKUNGAN

Pihak Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Utara menilai bahwa, penyebab banjir yang sering melanda daerah itu dalam beberapa minggu terakhir ini adalah karena ulah masyarakat di daerah itu sendiri.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Utara, Baihaki Natsir, Selasa (22/6/2010) mengatakan, dalam beberapa minggu terakhir ini banjir yang melanda daerah itu telah terjadi sebanyak dua kali.

Yang terakhir pada beberapa hari lalu merupakan bencana banjir bandang terbesar dengan merendam rumah warga sebanyak 525 rumah yang tersebar di beberapa titik wilayah yang rawan dengan bencana tersebut.

"Kami mencatat bahwa bencana banjir bandang yang terjadi pada beberapa hari yang lalu adalah yang tersebesar selama setahun terkahir," Kata Baihaki.

Dia menjelaskan, banjir terparah terjadi di daerah Moluo yang merupakan daerah bantaran sungai.

"Sebagian rumah warga di daerah itu berada tepat di pinggiran sungai," Kata Baihaki.

Makanya wajar jika hanya terjadi hujan deras dalam beberapa jam saja, rumah milik warga yang berada di daerah itu dengan cepat langsung terendam dengan banjir.

Padahal pihaknya, kata Baihaki, telah menhimbau warga di daerah Moluo tersebut untuk bisa memindahkan rumah mereka ke tempat yang jauh dari areal sungai.

"Ya salah mereka sendiri jika rumah mereka sering terendam banjir," Kata Baihaki.

Dia menambahkan, untuk seluruh warga Kabupaten Gorontalo Utara umumnya memang masih belum memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kepedulian lingkungan sekitar.

Hal itu dapat dilihat dari kebiasaan mereka dalam menebang hutan secara tidak bertanggung jawab, membuang sampah hingga bertumpuk di selokan atau drainase yang dibuat pemerintah.

"Jangan heran jika banjir sering melanda daerah ini .


sumber : kompas.com

evolusi teori management

  1. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
  2. Teori Manajeman Klasik
    • Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik
    • Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.
    • Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.
  3. Robert Owen (1771 -1858)
    • Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini.
    • Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern".
    • Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
  4. Henry Fayol (1841 -1925)
    • Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru.
    • Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
    • Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
    • a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan
    • dan membuat barang-barang produksi.
    • b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
    • c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum
    • atas modal) berusaha mendapatkan dan
    • menggunakan modal.
    • d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
    • e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
    • f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
    • Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah
    • yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
    • 2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
    • 3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
    • 4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
    • 5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
  5. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
    • Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
    • 1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
    • 2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok
    • untuk satu pekerjaan.
    • 3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
    • 4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
    • Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
    • 1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
    • 2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
    • 3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
    • 4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
    • 5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk
    • tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
  6. Periode Peralihan
    • Mary Parker Folett (1868-1933)
    • Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah.
    • Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.
    • Oliver Sheldon (1894 -1951)
    • Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar
    • Kepada masyarakat. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat.
    • Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
    • a. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
    • b. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
    • c. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.
    • ChesterL. Barnard (1886 -1961)
    • Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat, kemudian Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organsasi.
    • Menurut dia rnanusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri.
    • Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan peranan organisasi informal sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan.
  7. Aliran Hubungan Manusiawi
    • Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah sumber daya manusia.
    • Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja.
    • Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.
  8. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku
    • Hugo Munsterberg (1863 -1916)
    • Yaitu Bapak Psikologi Industri. Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and Indutrial Efficiency", ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
    • a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai
    • dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
    • b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-
    • syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
    • c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak
    • yang paling tepat dalam mendorong karyawan.
    • 2. Elton Mayo (1880 -1949 )
    • Gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan yang memiliki hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan.
    • Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis dalam memberi dorongan kerja kepada karyawan.
    • Satu hal yang menarik dari hasil percobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang merasa rnanajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan "Hawthorne effect”
    • Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas.
    • Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan "Social man” yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen. Konsep "social man” dapat menggantikan konsep "rational man” yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan "rational economic man” yang oleh Robert Owen diperkenalkan dengan istilah "vital machine”.
    • 3. William Ouchi (1981)
    • William Ouchi, dalam bukunya “Theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challenge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang.
    • Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika disebut perusahaan tipe Amerika
  9. Aliran Manajemen Modern
    • Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan "OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang memerlukan "OR Tim" ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.
    • Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.
  10. Perkembangan Teori Manajemen
    • Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarang berkembang terus.
    • Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajemen.
    • Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi.
    • Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
  11. Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi yaitu :
    • 1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
    • 2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
    • 3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
    • 4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
    • 5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu. 

    sumber : google.com

evolusi teori management

  1. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
  2. Teori Manajeman Klasik
    • Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik
    • Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.
    • Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.
  3. Robert Owen (1771 -1858)
    • Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini.
    • Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern".
    • Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
  4. Henry Fayol (1841 -1925)
    • Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru.
    • Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
    • Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
    • a. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan
    • dan membuat barang-barang produksi.
    • b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
    • c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum
    • atas modal) berusaha mendapatkan dan
    • menggunakan modal.
    • d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
    • e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
    • f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
    • Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah
    • yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
    • 2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
    • 3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
    • 4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
    • 5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
  5. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
    • Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
    • 1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
    • 2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok
    • untuk satu pekerjaan.
    • 3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
    • 4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
    • Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
    • 1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
    • 2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
    • 3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
    • 4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.
    • 5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk
    • tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
  6. Periode Peralihan
    • Mary Parker Folett (1868-1933)
    • Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah.
    • Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.
    • Oliver Sheldon (1894 -1951)
    • Filsafat rnanajemen yang pertama kali ditulis dalam bukunya pada tahun 1923, yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa yang tepat dengan harga yang wajar
    • Kepada masyarakat. Manajemen juga harus memperlakukan pekerja dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika pelayanan kepada masyarakat.
    • Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :
    • a. Kebijakan, keadaan dan metoda industri haruslah sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.
    • b. Manajemen seharusnyalah mampu menafsirkan sangsi moral tertinggi masyarakat sebagai keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
    • c. Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.
    • ChesterL. Barnard (1886 -1961)
    • Berdasarkan kesukaannya dalam bacaan-bacaan sosiologi dan filsafat, kemudian Bernard merumuskan berbagai teori tentang kehidupan organsasi.
    • Menurut dia rnanusia itu masuk organisasi karena ingin mencapai tujuan pribadinya melalui pencapaian tujuan organisasi yang tak mungkin dapat dicapainya sendiri.
    • Chester L. Bernard beasumsi bahwa perusahaan akan berjalan efisien dan hidup terus, apabila dapat menyeimbangkan antara pencapaian tujuan dan kebutuhan individu. Beliau juga menyatakan peranan organisasi informal sangat menentukan suksesnya suatu tujuan perusahaan.
  7. Aliran Hubungan Manusiawi
    • Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya adalah sumber daya manusia.
    • Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dengan keharmonisan di tempat kerja.
    • Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi.
  8. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku
    • Hugo Munsterberg (1863 -1916)
    • Yaitu Bapak Psikologi Industri. Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-teori manajemen lainnya. Bukunya "Psychology and Indutrial Efficiency", ia memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas:
    • a. Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai
    • dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
    • b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-
    • syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas.
    • c. Menggunakan pengaruh psikologis agar memperoleh dampak
    • yang paling tepat dalam mendorong karyawan.
    • 2. Elton Mayo (1880 -1949 )
    • Gerakan memperkenalkan hubungannya yang diartikan sebagai satu gerakan yang memiliki hubungan timbal balik manajer dan bawahan sehingga mereka secara serasi mewujudkan kerjasama yang memuaskan, dan tercipta semangat dan efisiensi kerja yang memuaskan.
    • Disini terlihat adanya peran faktor-faktor sosial dan psikologis dalam memberi dorongan kerja kepada karyawan.
    • Satu hal yang menarik dari hasil percobaan Mayo dengan kawan-kawan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan membaiknya produktivitas. Mereka menyatakan dalam meningkatkan produktivitas adalah satu karena sikap yang dimiliki karyawan yang merasa rnanajer ataupun atasannya memberikan perhatian yang cukup terhadap kesejahteraan mereka yang dikenal dengan sebutan "Hawthorne effect”
    • Selain itu, juga ditemukan pengaruh kehidupan lingkungan sosial dalam kelompok yang lebih informal lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas.
    • Mayo beryakinan terhadap konsepsnya yang terkenal dengan "Social man” yaitu seharusnyalah dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan sosial dalam hubungan yang lebih efektif daripada pengawasan ataupun pengendalian manajemen. Konsep "social man” dapat menggantikan konsep "rational man” yaitu seseorang bekerja didorong semata-mata oleh kebutuhan ekonomis pribadi yang terkenal dengan julukan "rational economic man” yang oleh Robert Owen diperkenalkan dengan istilah "vital machine”.
    • 3. William Ouchi (1981)
    • William Ouchi, dalam bukunya “Theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challenge (1981)", memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang.
    • Teori beliau didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika disebut perusahaan tipe Amerika
  9. Aliran Manajemen Modern
    • Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan "OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang memerlukan "OR Tim" ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.
    • Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya.
  10. Perkembangan Teori Manajemen
    • Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai sekarang berkembang terus.
    • Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajemen.
    • Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi.
    • Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.
  11. Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari lima sisi yaitu :
    • 1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.
    • 2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
    • 3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan seperti inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang karena masih terlihat bentuk dominan dari satu rnazhab terhadap yang lain.
    • 4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
    • 5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.